CERITA MISTIS DANAU BATU KARUT SUKABUMI

Danau batu karut memiliki cerita mistis turun temurun yang hingga saat ini masih dipercaya warga sekitar.

Tokoh masyarakat sekitar, Burhan (67) menceritakan Danau Batu Karut merupakan hutan belantara yang dipenuhi pohon rindang.

"Jadi disini itu ada pohon beringin besar dan tinggi, mampu mengangkat batu oleh akar-akar ke atas tanah, singkat cerita akhirnya dinamakan Batu Karut," ucapnya,

Danau batu karut yang ada di kabupaten sukabumi masih kental dengan foklor masyarakat berbau mistis.

Danau Batu karut kini menjadi tempat wisata masyarakat.

Burhan menambahkan, kini masih ditemukan orang-orang menggelar ritual di sekitar Situ Batu Karut.

"Ritual-ritual gaib seperti bakar kemenyan dan sebagainya masih ada. namun itu enggak sering, cuman ada aja kadang-kadang," tuturnya.

Danau Batu Karut dipercayai dihuni oleh mahluk gaib.

Warga setempat menyebutnya Memedi (mahluk gaib putih raksasa).


Mahluk tersebut kadang terlihat bergelantungan di pohon-pohon sekitar area situ.

"Beberapa orang pernah melihat, putih besar, yang berada di pohon dekat musala," ucapnya.

Disisi lain, Burhan juga mengatakan ada pula mahluk gaib yang katanya meminta tumbal dan kerap ada korban jiwa wisatawan memberanikan diri berenang di Danau Batu Karut.

"Banyak yang meninggal dan tenggelam, kalau dikatakan tumbal atau bukan, itu hanya cerita saja. kematian tidak ada yang tahu, "ujarnya.

Dikaitkan dengan tenggelamnya remaja bernama Ramadan, ia mengatakan kejadian tenggelam bukan kali pertama terjadi di danau Batu Karut.

Menurut Burhan, dulu ada dua orang mahasiswa dari Bandung yang tenggelam saat berenang di Situ Batu Karut.

"Seinget saya kalau dihitung ada sekitar delapan orang yang meninggal saat berenang disini,"katanya.

REMAJA TENGGELAM BELUM DITEMUKAN

Tim gabungan pencarian korban tenggelam di Danau Batu Karut, desa selaawi, kecamatan sukaraja, kabupaten sukabumi, jawa barat, mengalami kendala dalam pencarian.

Kordinator barsanas Sukabumi Suryo Adianto mengatakan dalam pencarian terhadap korban di Danau Batu Karut, sehingga korban belum bisa ditemukan.


"pertama arus air bawah yang sangat kencang akibat dibuka pintu air, sehingga arus dibawah mengalami pergeseran," ucapnya kepada Tribunjabar.id,

Disisi lain kendala yang dihadapi tim SAR maupun yang lainnya, air yang sangat dingin, karena bersumber dari mata air yang tak jauh dari Gunung Gede Pangrango.

"kendala yang kita hadapi kondisi air yang cukup dingin sekali," ujarnya.
sementara terkait dengan pencarian kedalam air secara menyelam dihentikan terlebih dahulu dan akan dilanjutkan esok.

Namun pencarian korban secara visual akan tetap dilakukan malam ini bersama tim gabungan terdiri Basarnas, BPBD, relawan dan warga.

"pencarian korban akan terus dilakukan malam ini dengan secara visual atau 
(permukaan atas air red.) menggunakan alat penerangan," ujar Suryo.

Diberitakan sebelumnya, tim gabungan pencarian korban tenggelam Ramdan Aliansyah(18) di Danau Batu Karut belum berthasil menemukan korban hingga minggu (3/10/2021) sore.

Sekitar 6 jam lebih pencarian korban dilakukan petugas gabungan mulai dari BPBD kabupaten dan kota sukabumi, tagana, dan para relawan.

Dalam pencarian korban, tim gabungan menggunakan dua unit perahu karet.
Disisi lain ada yang berenang, menggunakan jangkar dan pancing menyisir korban tenggelam.


Sementara itu pukul 17.00 WIB pencarian dilanjutkan oleh tim Basarnas dibantu BPBD dan relawan.

Pukul 18.00 WIB pencarian dihentikan sementara.

Ada 5 personel Basarnas yang ikut mencari keberadaan korban di Danau Batu Karut.

"Tim kami bagi dalam dua tugas, ada yang pencarian visual atas dan pencarian dibawah dasar air," ujar koordinator pos Basarnas Sukabumi Adianto Suryo kepada Tribunjabar.id.

Adianto berdasarkan laporan korban tenggelam akibat mengalami keram di kaki, akhirnya tenggelam kendati sempat ditolong.

"Kami mendapatkan laporan pukul 11.00 WIB, dan korban tenggelam akibat mengalami keram di kaki," ujarnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERITA MISTIS BEKAS PABRIK SEPATU DI SUKABUMI JAWABARAT

kisah seram tentang batu hitam dilapangan suryakencana sukabumi